Senin, 27 Desember 2010

Sambungan Tanya Jawab tentang Bekam

Tanya Jawab tentang Bekam Bagian 2

Apakah ada persiapan khusus sebelum berbekam?
Tidak ada persiapan khusus sebelum berbekam. Artinya, kapan pun Anda ingin berbekam, maka tidak ada persiapan khusus yang harus Anda lakukan. Hanya saja, untuk memaksimalkan hasil berbekam, idealnya pasien yang akan berbekam dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan berat minimal 2 jam sebelum berbekam, atau perut tidak dalam keadaan terlalu lapar atau terlalu kenyang. Terlalu lapar akan mengakibatkan pasien mengalami pusing dan apabila terlalu kenyang pasien akan merasa mual.


Apakah wanita hamil atau sedang haidh boleh berbekam?
Jika usia kehamilan atau kandungan terhitung masih muda atau lemah, maka tidak dianjurkan untuk berbekam, karena dikhawatirkan akan menyebabkan keguguran. Apabila kehamilan dirasa cukup kuat (4 bulan ke atas), maka boleh saja berbekam, tetapi hindarilah pembekaman di daerah perut dan pinggang. Adapun wanita yang sedang haidh diperbolehkan untuk berbekam dengan syarat kondisi tubuhnya secara umum dalam kondisi baik atau sehat.

Kondisi apa yang merupakan “pantangan” berbekam?
Seorang terapis bekam dan pasien harus mengetahui pantangan ini. Di dalam terapi bekam ada dua pantangan berbekam, yaitu pantangan yang bersifat absolut atau mutlak dan pantangan yang bersifat relatif. Pantangan absolut adalah sebuah kondisi atau penyakit tertentu yang dilarang untuk menjalani terapi bekam. Di antaranya yaitu: pasien yang berumur di bawah 4 tahun; pasien yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah (asphilet, ascardia dan yang sejenisnya), kecuali setelah berhenti mengonsumi obat-obatan pengencer darah tersebut; pasien yang mengalami koma (tidak sadarkan diri) dan dehidrasi berat; pasien syok; pasien yang baru saja menjalani tranfusi darah; setelah mendonorkan darah atau menjalani rutinitas cuci darah; dan pasien dengan riwayat penyakit jantung yang menggunakan alat bantu pengatur detak jantung. Adapun pantangan yang bersifat relatif adalah untuk sebuah kondisi atau penyakit tertentu yang disarankan untuk tidak berbekam kecuali dengan penanganan khusus, di antaranya adalah: pasien anemia; pasien kencing manis (diabetes) dengan kadar gula darah 300 mg/dL ke atas dengan indikasi luka yang sukar sembuh kecuali dengan penanganan oleh ahli; pasien kanker; pasien hipertensi dengan ukuran systolenya lebih dari 200 mmhg; penderita gagal jantung yang berat; pasien kesurupan (terindikasi gangguan jin atau sihir) kecuali untuk terapis yang memahami ruqyah syar’iyyah; pasien yang phobia berat dengan peralatan medis; dan wanita hamil, haidh, nifas atau menyusui.

Adakah efek samping dari berbekam?
Setiap tindakan medis selalu memiliki resiko atau efek samping. Namun jika dilakukan secara profesional dan sesuai dengan standar yang berlaku, maka tindakan medis tersebut akan menjadi aman. Menjadi satu kemustahilan apabila Allah SWT dan Rasul-Nya menganjurkan sebuah terapi yang bernama bekam, jika nantinya akan menimbulkan mudarat atau bahaya bagi umat-Nya.

Setelah berbekam, ada keluhan badan pasien terasa sakit (pegal-pegal), mengapa demikian?
Secara umum, efek yang dirasakan setelah berbekam adalah badan terasa lebih ringan, pikiran lebih rileks dan pandangan mata menjadi lebih terang. Bahkan pada beberapa kondisi ada yang disertai rasa kantuk dan lapar. Semua gejala yang dirasakan ini merupakan hal yang wajar dan baik. Adapun kondisi seperti badan terasa pegal-pegal, itu menandakan tubuh sedang mengaktifkan sistem imunitasnya untuk mengembalikan fungsi-fungsi di dalam tubuh supaya menjadi normal kembali.

Apakah berbekam akan mengakibatkan kecanduan?
Berbekam tidak akan menimbulkan kecanduan. Tubuh seorang pasien setelah menjalani terapi bekam akan merasakan saat-saat di mana tubuhnya merasa perlu untuk diterapi bekam kembali (pengulangan). Hal ini bukan dikarenakan tubuh yang menjadi kecanduan berbekam, tetapi lebih disebabkan oleh kondisi tubuh yang telah mencapai puncak keausan ketika darah kotor telah menumpuk dan meminta harus segera dikeluarkan. Di saat inilah tubuh merasakan ingin dibekam kembali. Hal ini layaknya mesin mobil atau motor yang membutuhkan tune up rutin setiap bulannya (perawatan berkala). Insya Allah, dengan rajin berbekam, Anda akan terhindar dari penyakit-penyakit yang berkaitan dengan darah, seperti kolesterol, asam urat, jantung, diabetes, hipertensi dan lain sebagainya.

Bagi Anda yang ingin dibekam, dipersilahkan untuk menghubungi ustadz Dudung Ramdani, Lc (HP 0856 711 5704) yang beralamat di Jl. Rambutan No. 34 D RT 007 RW 003 Utan Kayu Utara Jakarta Timur 13120. Untuk akhwat ada terapis wanita, yaitu Cut Marlinda, SKM HP 0856 9197 5587.

Terimakasih atas kepercayaan Anda kepada kami.
Selamat mencoba. Sumber: Buletin BRC.

2 komentar:

  1. darah saya manis jadi setiap kena luka gigitan nyamuk / bekas jatuh gak bisa hilang dan meninggalkan bekas koreng di kaki. seandainya aku melakukan bekam apa bekas lukanya bisa hilang dan setiap luka di kaki lukanya tidak meninggalkan bekas lagi???

    BalasHapus
  2. saya emigrain sudah sepuluh tahun lebih,kira2 bisa teratasi ga yah dengan bekam ini,dan bisa ga bekam di tempat bapak,masalahnya biar ongkosnya murah,trims

    BalasHapus