“dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,“
[Asy Syu'araa (26): 80]
[Asy Syu'araa (26): 80]
“…apa saja yang dibawa Rosul kepadamu, maka ambillah, dan apa saja yang
dilarangnya, maka tinggalkanlah…“
[Al-Hasyr (59): 7]
dilarangnya, maka tinggalkanlah…“
[Al-Hasyr (59): 7]
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan menurunkan penawarnya.“
[HR. Bukhari]
Hijamah atau bekam atau kop (dari bahasa Inggris: Blood cupping) adalah salah satu metode Ath-Thibbun Nabawi – Pengobatan ala Nabi.
Definisi Al-Hijamah atau Bekam
Kata al-hijamah diambil dari kata hajama, yang artinya menghisap atau menyedot. Hajama ash-shabiyyu, artinya seorang anak kecil balita sedang menyusu ke ibunya. Kesimpulannya bahwa definisi hijamah menurut bahasa ialah ungkapan tentang menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan kulit dengan benda tajam, (ada yang memakai pisau bedah atau jarum), untuk mengeluarkan darahnya.
Bekam untuk Pengobatan
Para ahli sepakat bahwa pengobatan yang baik ialah pengobatan luar dalam. Dengan dua terapi ini, herba dan bekam, merupakan kekuatan sinergis bila dipadukan. Bekam sebagai terapi luar, dan herba sebagai terapi dalam yang tidak bisa disembuhkan dengan bekam.Terapi bekam memungkinkan mengeluarkan darah kotor dengan cepat agar badan kita tidak lemah dan mudah diserang penyakit. Darah kotor yang dikeluarkan tersebut bisa jadi mengandung toksin (racun) yang dapat menyebabkan darah statis (penyumbatan darah) bahkan di antara penyebab terjadinya penyakit. adalah disebabkan oleh darah statis/.Sistem darah yang tidak berjalan dengan lancar, sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik itu fisik ataupun mental seseorang. Darah yang diambil dengan proses bekam ialah darah yang berada di bawah lapisan jaringan kulit, kapiler, bukan pembuluh pena apalagi arteri. Karena kulit merupakan jaringan terbesar yang ada pada diri manusia yang di sanalah beradanya sisa-sisa toksin dalam darah.
Sejarah Bekam
Terapi bekam telah dikenal oleh bangsa-bangsa purba sejak kerajaan Sumeria berdiri, lalu berkembang di Babilonia (Iraq), Mesir, Saba (Yaman) dan Persia (Iran). Namun, menurut As-Suyuthi, bekam berasal dari Isfahan (Persia). Jadi, sebelum Rasul SAW diutus pun, bekam telah ada. Orang-orang Barat telah lama mengenal pengobatan dengan membuang darah, dan pada abad ke-18 mereka menggunakan lintah sebagai media atau alat untuk berbekam. Pada suatu waktu negara Perancis pernah mengimpor 40 juta ekor lintah untuk keperluan bekam. Lintah-lintah itu akan dilaparkan terlebih dahulu dengan tidak diberi makan, jadi bila ditempelkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap darah dengan begitu sangat efektif. Setelah kenyang lintah itu tidak berusaha lagi untuk bergerak dan terus jatuh. Lintah bisa bertahan hidup sampai 3 bulan ke depan setelah menghisap darah manusia. Rasulullah memilihkan, dengan wahyu dari-Nya, dari sekian banyak terapi yang ada pada waktu itu, yaitu dengan terapi herba dan bekam. Beliau bahkan sangat menyenanginya. Terbukti dari seringnya beliau berbekam dan beliau mengungkapkan sebaik-baiknya pengobatan ialah berbekam.
Hadits-hadits Tentang Hijamah
Al-Allamah Muhammad Amin Syaikhu, yang melakukan penelitian tentang hijamah mengatakan, “Rahasia mekanisme kesembuhan karena hijamah terletak pada pembersihan tubuh dari darah kotor yang menghambat peranan tubuh dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara sempurna, sehingga membuat tubuh itu menjadi sasaran empuk berbagai jenis penyakit.”
Untuk mengungkap makna ungkapan di atas (membersihkan tubuh dari darah kotor), sekelompok pakar laboratorium melakukan penelitian terhadap darah yang keluar karena hijamah, yaitu dari bagian pundak atau punggung atas. Mereka membandingkannya dengan darah alami dari pembuluh darah beberapa orang yang menjalani hijamah, sesuai dengan prinsip-prinsipnya yang benar, agar diketahui bagaimana hasil tes antara keduanya.
Dari pengujian dan tes ini dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut:
Kebanyakan orang yang berbekam menyatakan tubuh mereka terasa jauh lebih ringan, hal ini dikarenakan peredaran darah menjadi lebih lancar setelah darah statisnya (penyumbatan darah) dikeluarkan. Darah tersebut warnanya hitam pekat dan menggumpal, seperti marus (darah yang diendapkan beberapa waktu).
Sebagian kecil penyakit yang Insya Allah dapat disembuhkan adalah sebagai berikut:
Yang Pantang Berbekam
Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak).
Anas bin Malik r.a. menceritakan bahwa :
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Akan ber-Bekam
[HR. Bukhari]
Hijamah atau bekam atau kop (dari bahasa Inggris: Blood cupping) adalah salah satu metode Ath-Thibbun Nabawi – Pengobatan ala Nabi.
Definisi Al-Hijamah atau Bekam
Kata al-hijamah diambil dari kata hajama, yang artinya menghisap atau menyedot. Hajama ash-shabiyyu, artinya seorang anak kecil balita sedang menyusu ke ibunya. Kesimpulannya bahwa definisi hijamah menurut bahasa ialah ungkapan tentang menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan kulit dengan benda tajam, (ada yang memakai pisau bedah atau jarum), untuk mengeluarkan darahnya.
Bekam untuk Pengobatan
Para ahli sepakat bahwa pengobatan yang baik ialah pengobatan luar dalam. Dengan dua terapi ini, herba dan bekam, merupakan kekuatan sinergis bila dipadukan. Bekam sebagai terapi luar, dan herba sebagai terapi dalam yang tidak bisa disembuhkan dengan bekam.Terapi bekam memungkinkan mengeluarkan darah kotor dengan cepat agar badan kita tidak lemah dan mudah diserang penyakit. Darah kotor yang dikeluarkan tersebut bisa jadi mengandung toksin (racun) yang dapat menyebabkan darah statis (penyumbatan darah) bahkan di antara penyebab terjadinya penyakit. adalah disebabkan oleh darah statis/.Sistem darah yang tidak berjalan dengan lancar, sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan, baik itu fisik ataupun mental seseorang. Darah yang diambil dengan proses bekam ialah darah yang berada di bawah lapisan jaringan kulit, kapiler, bukan pembuluh pena apalagi arteri. Karena kulit merupakan jaringan terbesar yang ada pada diri manusia yang di sanalah beradanya sisa-sisa toksin dalam darah.
Sejarah Bekam
Terapi bekam telah dikenal oleh bangsa-bangsa purba sejak kerajaan Sumeria berdiri, lalu berkembang di Babilonia (Iraq), Mesir, Saba (Yaman) dan Persia (Iran). Namun, menurut As-Suyuthi, bekam berasal dari Isfahan (Persia). Jadi, sebelum Rasul SAW diutus pun, bekam telah ada. Orang-orang Barat telah lama mengenal pengobatan dengan membuang darah, dan pada abad ke-18 mereka menggunakan lintah sebagai media atau alat untuk berbekam. Pada suatu waktu negara Perancis pernah mengimpor 40 juta ekor lintah untuk keperluan bekam. Lintah-lintah itu akan dilaparkan terlebih dahulu dengan tidak diberi makan, jadi bila ditempelkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap darah dengan begitu sangat efektif. Setelah kenyang lintah itu tidak berusaha lagi untuk bergerak dan terus jatuh. Lintah bisa bertahan hidup sampai 3 bulan ke depan setelah menghisap darah manusia. Rasulullah memilihkan, dengan wahyu dari-Nya, dari sekian banyak terapi yang ada pada waktu itu, yaitu dengan terapi herba dan bekam. Beliau bahkan sangat menyenanginya. Terbukti dari seringnya beliau berbekam dan beliau mengungkapkan sebaik-baiknya pengobatan ialah berbekam.
Hadits-hadits Tentang Hijamah
“Pengobatan yang paling utama yang kalian lakukan adalah hijamah.“
(Muttafaq Alaihi; Al-Bukhari, 5696; Muslim,1577).
“Dari Ibn ‘Abbas ra. Dari Nabi SAW telah bersabda : Kesembuhan (Obat) itu ada pada tiga perkara yaitu minum madu, berbekam dan berkay dengan api, dan aku melarang umatku berkay dengan api itu.” (Shahih Al-Bukhari dalam Kitab Ath-Thibb).Perbandingan antara Darah Pembuluh dengan Darah Hijamah
Al-Allamah Muhammad Amin Syaikhu, yang melakukan penelitian tentang hijamah mengatakan, “Rahasia mekanisme kesembuhan karena hijamah terletak pada pembersihan tubuh dari darah kotor yang menghambat peranan tubuh dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara sempurna, sehingga membuat tubuh itu menjadi sasaran empuk berbagai jenis penyakit.”
Untuk mengungkap makna ungkapan di atas (membersihkan tubuh dari darah kotor), sekelompok pakar laboratorium melakukan penelitian terhadap darah yang keluar karena hijamah, yaitu dari bagian pundak atau punggung atas. Mereka membandingkannya dengan darah alami dari pembuluh darah beberapa orang yang menjalani hijamah, sesuai dengan prinsip-prinsipnya yang benar, agar diketahui bagaimana hasil tes antara keduanya.
Dari pengujian dan tes ini dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut:
- Darah hijamah menghimpun sepersepuluh kadar sel darah putih yang ada dalam darah alami. Itu terjadi dalam setiap kondisi tes tanpa ada pengecualian. Hal ini menunjukkan bahwa hijamah dapat menjaga unsur organ immunity dan bekerja untuk menguatkannya.
- Pada puncak sel darah merah, maka semua sel darah merah memiliki bentuk yang ganjil. Artinya, ia tidak mampu melaksanakan tugasnya . Dari sini tampak jelas bahwa hijamah dapat menghilangkan sel-sel darah merah yang kotor dan darah yang tidak diinginkan keberadaannya, sehingga yang tersisa di tubuh adalah sel-sel darah putuih. Di satu sisi pengambilan darah secara langsung dari pembuluh darah dapat menghilangkan pembentuk darah yang bermanfaat (HDL), sementara sel-sel darah merah yang mestinya dibuang (LDL), masih tetap ada.
- Volume pengikat zat besi yang ada dalam darah hijamah sangat tinggi (550-1100). Ini menunjukkan bahwa hijamah mampu menyisakan zat besi didalam tubuh, tanpa keluar bersama darah yang dikeluarkan karena pengobatan dengan hijamah.
Kebanyakan orang yang berbekam menyatakan tubuh mereka terasa jauh lebih ringan, hal ini dikarenakan peredaran darah menjadi lebih lancar setelah darah statisnya (penyumbatan darah) dikeluarkan. Darah tersebut warnanya hitam pekat dan menggumpal, seperti marus (darah yang diendapkan beberapa waktu).
Sebagian kecil penyakit yang Insya Allah dapat disembuhkan adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala secara umum
- Jantung koroner
- Kolesterol
- Hipertensi
- Vertigo
- Asam urat
- Migran
- Hemiplegia (lumpuh separo)
- Penyumbatan darah otak
- Alergi
- Varises
- Rheumatik
- Asma
- Gout (encok)
- Hemorhoid (wasir)
- Haid tidak teratur
- Elephantiasis (kaki gajah)
- Sesak nafas
- Mata bengkak (exophtalmus, proptosis)
- Sakit pinggang
- Enuresis (ngompol)
- Konstipasi/sembelit
- Furunkel/bisul.
- dan lain-lain
Yang Pantang Berbekam
- Orang tua renta yang sakit tanpa daya dan upaya
- Penderita tekanan darah sangat rendah (dianjurkan minum habbatussauda).
- Penderita sakit kudis.
- Penderita diabetes mellitus.
- Perut wanita yang sedang hamil.
- Wanita yang sedang haid.
- Orang yang sedang minum obat pengencer darah.
- Penderita leukemia, thrombosit, alergi kulit serius.
- Orang yang sangat letih/kelaparan/kenyang/kehausan/gugup.
- Mata, telinga, hidung, mulut, puting susu, alat kelamin, dubur.
- Area tubuh yang banyak simpul limpa.
- Area tubuh yang dekat pembuluh besar.
- Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka.
Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak).
Anas bin Malik r.a. menceritakan bahwa :
“Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya.Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan.
Beliau melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau
keduapuluhsatu.” (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Akan ber-Bekam
- Perhatikan Kebersihan tempat & peralatan bekam.
- Pasien wanita dibekam oleh ahli bekam wanita dan pasien pria dibekam oleh ahli bekam pria.
- Pastikan silet/jarum yang dipergunakan untuk bekam MASIH BARU (masih disegel)
- Ahli bekam yang profesional TIDAK AKAN MEMAKAI/MEMPERGUNAKAN KOP/ALAT BEKAM YANG TELAH DIPAKAI OLEH PENDERITA HEPATITIS karena dapat beresiko menulari pasien lainnya. Oleh karena itu pasien hepatitis akan diminta untuk membeli kop/alat bekam sendiri dan khusus dipakai oleh pasien tsb setiap kali berbekam.
- Bekam sebaiknya dalam keadaan perut kosong atau 2 jam setelah makan.
- Sebelum dibekam biasanya pasien diperiksa tekanan darahnya terlebih dahulu. Pada orang yang tekanan darahnya rendah, bekam tidak dilakukan dengan banyak titik sekaligus, melainkan secara bertahap sehingga memakan waktu lebih lama daripada yang mempunyai tekanan darah normal.
- Minimal 2 jam setelah berbekam dianjurkan untuk tidak mandi karena pori-pori masih masih terbuka.
- Bila memungkinkan, carilah ahli bekam yang sekaligus memahami ilmu iridologi (dapat mendeteksi penyakit seseorang melalui pemeriksaan mata) dan pengobatan/terapi penyakit dengan herba (tumbuh-tumbuhan) sehingga selain dengan bekam dan pendeteksian penyakit dengan iridologi, maka pasien yang mengidap penyakit tertentu dapat segera dibantu pemulihan kesehatannya dengan dianjurkan mengkonsumsi herba.